GAPOKTAN merupakan akronim dari Gabungan Kelompok Tani. Sejak tahun 2008 Kelompok Tani di Palipi telah di rintis, letaknya di Desa Palipi dan sampai Tahun 2017 sekarang ini umurnya sudah 9 tahun. Dalam perjalanan umur yang sudah hampir 9 tahun ini banyak hal positif yang dicapai walaupun tidak bernilai besar antara lain:
- Kerjasama dengan Pemerintah Daerah melalui dinas terkait terjalin baik
- Ada dana Pemerintah dengan pinjaman lunak untuk petani masih berjalan baik dengan laporan yang teratur tiap bulan ke Pemerintah.
- Dinas pertanian tetap melibatkan kelompok tani binaan Vita Dulcedo dalam beberapa kegiatan atau pelatihan
- Tumbuh kesadaran menggunakan baik uang pinjaman dan mengembalikannya pada waktunya.
- Kelompok kelompok yang masih eksis dapat bekerjasama dengan satu sama lain melalui simpan pimjam diantara mereka.
- Saat ini ada bangunan bronjongan memanjang di belakang asrama, komunitas dan bangunan sekolah yang sudah lama dimohon dan arena kerjasama yang baik dengan pemerintah.
- Pengalaman di lapangan:
Pendampingan kelompok tani mengacu pada visi dan misi kongregasi untuk menjadikan dunia yang layak huni dengan berpihak pada orang-orang miskin dan menderita. Untuk itu dibutuhkan pembentukan karakter perubahan pola pikir dalam bertani demi menatap masa depan yang lebih baik. Pendampingan ini terjadi karena gerakan belas kasih Pemula melihat kondisi ekonomi para Petani yang kian hari kian memprihatinkan terutama mengenai pengolahan lahan para anggota kelompok tani. Langkah langkah yang terus dilakukan sesuai dengan situasi:
- Pendekatan pada anggota masyarakat yang punya lahan agar tanah mereka dikelola, lalu responnya akan diusahai karena pada waktu itu banyak tanah yang kosong karena hasilnya memprihatinkan kalau dikerjakan akibat banyaknya tumpuhan pupuk kimia yang membuat tanah jadi mengeras seperti lantai semen.
- Mengumpulkan mereka untuk sosialisasi mengenai tujuan pembentukan kelompok tani
- Mengundang Kepala Desa, Camat, penyuluh pertanian dan melaporkan kepada Paroki (Pastor Paroki tentang tujuan pembentukan Kelompok Tani)
- Terbentuk kelompok-kelompok Tani dan sambil penyuluhan pertania
Atas usul Pemerintah melalui Dinas Pertanian menganjurkan supaya diadakan pemilihan pengurus Gapoktan maka terpilihlah Sr. Raynelda sebagai Ketua Gapoktan pada tanggal 11 Juni 2009 dengan nama Gapoktan Gracia. Bendahara dan sekretaris dipilih dari antara ketua kelompok tani. Dalam perjalanan waktu Vita Dulcedo berkolaborasi dengan Pemerintah, Gapoktan Gracia di bawah naungan Vita Dulcedo diusulkan memperoleh dan Puap ( Dana Usaha Pengembangan Agribisnis Pedesaan) jadi milik petani Desa Palipi. Volume modal awal uang itu Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah). Dan dicairkan pada tahun 2010 secara bertahap sesuai dengan peraturan pemerintah. Dana ini dicairkan beberapa tahap. Tahap I – 25 % , Tahap II 50 %, dan Tahap III 100 % selanjutnya bisa 100%.
Prosedur Pencairan:
- Setiap anggota mengusulkan permohonan kepada Ketua Poktan tentang tujuan permohonan dan jenis penggunaanya
- Ketua Kelompok Tani (Ketua Poktan) merekap permohonan anggota dan survei pada setiap anggota kelompok tani.
- Ketua kelompok tani bermohon kepada Pengurus Gapoktan
- Pengurus Gapoktan survei kepada setiap kelompok tani
- Ketua Gapoktan memohon persetujuan Kepala Desa, Penyuluh Pertanian dan membuat permohonan kepada Kepala Dinas Pertanian
- Dinas Pertanian survei kepada kelompok-kelompok tani tentang kebenaran permohonan
- Setelah disetujui oleh Kepala Dinas Pertanian, maka dikeluarkan surat rekomendasi yang menjadi syarat yang harus di bawa ke BRI untuk pencairan pinjaman
- Setelah dana dicairkan dari BRI kelompok tani yang meminjam dikumpulkan dan hadir pada waktu itu, penyuluh pertanian Kepala Desa dan Camat.
- Demikian proses pencairan pinjaman dana puap
- Bunga setiap bulan di bayar oleh peminjam
- Pengembalian pinjaman boleh mencicil dan boleh sekaligus di kembalikan pada tahap berakhirnya pinjaman.
- Tantangan yang dihadapi
Tahap I dan Tahap II mengalami kesulitan, karena ada pemikiran anggota bahwa dana itu dianggap Fuso atau hibah selamanya tak perlu dikembalikan. Ada kesulitan dalam menyatukan hati para anggota. Akan tetapi akhirnya dapat diatasi berkat ketabahan, ketekunan dan kesabaran untuk mendekati anggota yang macet mengembalikan modal dan bunga.
Kegiatan yang dilakukan:
- Pertemuan kelompok
- Kerja bergantian di lahan masing-masing
- Ada kegiatan demplot pertanian jagung, kacang
- Kerjasama mengolah kompos organik
- Belajar bersama
- Berbagi informasi satu sama lain
Kelompok yang aktif sampai saat ini 6 kelompok:
- Kelompok Berkarya
- Kelompok Dos Roha Lbn Sinaga
- Kelompok Sabar Subur
- Kelompok Lestari
- Kelompok Subur
- Kelompok Rap Bertani
Foto: Kelompok Tani memelihara Babi
Foto: Pembagian pohon untuk ditanam