KAUL KEKAL SUSTER KYM 2020

KAUL KEKAL SUSTER KYM 2020
Pada peringatan St Agustinus, Jumat 28 Agustus 2020, empat (4) suster yunior dalam Kongregasi KYM mengikrarkan kaul seumur hidup yakni; Sr Eliana Sianipar KYM, Sr Gregoria Taileleu KYM, Sr Atanasia Banjarnahor KYM dan Sr Rita Sitanggang KYM. Kendati situasi Wabah Virus Corona yang belum aman, panitia Perayaan Kaul Kekal mengikuti protokol kesehatan. Dalam sejarah Kongregasi, inilah perayaan biara yang paling sederhana, dan singkat. Boleh dikatakan Kaul kekal ala Covid-19. Pandemi Covid-19, tidak mengurangi kegembiraan dan rasa syukur. Sesuai anjuran Gereja, undangan sangat terbatas. Kongregasi hanya mengudang perwakilan keluarga dan pastor Paroki masing-masing pestawati, utusan suster KYM Wilayah Pematangsiantar, dan beberapa imam. Perayaan Ekaristi dipersembahkan oleh RP Octavianus Situngkir OFMCap; moderator Kongregasi KYM sekaligus yang didelegasikan oleh Bapak Uskup Keuskupan Agung Medan (KAM). Kapasitas umat yang hadir di Gereja sejumlah 150 orang. Masing-masing tamu duduk pada tempat yang telah diberi tanda. Selama perayaan umat wajib menggunakan masker termasuk keempat suster pengkaul ketika mengucapkan janji setia untuk seumur hidup. Beberapa sikap liturgi pun tata upacara pengikraran kaul disesuaikan dengan protokol kesehatan.

Tema perayaan kaul kekal adalah “AKUILAH DIA DALAM SEGALA LAKUMU, MAKA IA AKAN MELURUSKAN JALANMU” (Ams 3:6). Dalam homilinya, Pastor Octavianus menyampaikan bahwa panggilan hidup membiara adalah suatu penyerahan diri dengan sukarela kepada kehendak Allah. Di dalamnya diwujudkan kesetiaan dan ketaatan kepada kehendak Allah melalui kongregasi. Keterlibatan dalam mewartakan Kerajaan Allah melalui panggilan Hidup Bakti sekaligus keterlibatan kita mencicipi Kerajaan Allah. Karena itu, hidup kita dipesonakan oleh Allah sendiri. Beliau juga mengajak pestawati untuk tetap setia pada pilihan hidup yang telah diikrarkan melalui kaul suci.
Setelah perayaan Ekaristi, perayaan syukur dilanjutkan dengan makan siang bersama di biara induk St Laurensius. Perayaan ramah tamah juga dirangkai sedemikian sederhana untuk mengcegah penyebaran Virus. Setelah beberapa kata sambutan langsung dilanjutkan dengan makan siang bersama pukul 12.30 Wib. Perayaan berwarna covid,  tidak ada acara memberi salam sebagai tanda dukungan kepada pestawati tetapi cukup dengan memberi salam dengan tangan terkatup di dada dan tamu duduk dengan jaga jarak. Syukur kepada Allah acara berlangsung dengan baik dan lancar.

Perarakan masuk

Post Comment