YAYASAN VITA SANANS

YAYASAN VITA SANANS

  1. PENDAHULUAN

Yayasan Vita Sanans didirikan pada tahun 2012. Sesuai dengan peraturan pemerintah menentukan setiap bidang pelayanan harus dinaungi oleh yayasan. Maka kongregasi mendirikan Yayasan Vita Sanans yang menaungi pelayanan di bidang kesehatan. Perlahan- lahan yayasan ini membenahi diri. Keuangan sudah dikelola sendiri. Yayasan Vita Sanans mengajukan kepada kongregasi untuk pembenahan SDM supaya unit- unit semakin dibenahi dengan SDM, fasilitas, dan administrasi klinik. Sesuai dengan peraturan pemerintah, bahwa BP/RB diubah statusnya menjadi klinik. Hal ini sudah diupayakan untuk mengurus persyaratannya, namun terkendala dalam hal SDM dan ijin bangunan tidak memenuhi syarat. Laporan pertanggunggungjawaban ini kami susun masih sangat sederhana mengingat keterbatasan waktu dan kemampuan. Laporan ini menyangkut gambaran situasi umum, situasi setiap unit, ketenagaan, rekap kunjungan pasien, laporan keuangan, program kegiatan,  dan rencana pengembangan karya kesehatan.

  1. GAMBARAN UMUM

Yayasan Vita Sanans merupakan perpanjangan tangan Kongregasi KYM untuk mewujudkan dunia yang layak dihuni dengan ambil bagian dalam bidang kesehatan. Yayasan ini mengelola 6 (enam) unit kesehatan dan 1 unit Tempat Penitipan Anak (TPA), yang terdiri dari : Klinik Santa Maria Palipi, Klinik Maristella Lubuk Pakam, BP/RB  St. Agustinus Atambua, Clinica Sao Miguel Timor Leste, BP/RB St Yustinus Kupang dan BP/RB St Anna Kurik Merauke.Adapun jumlah SDM  dalam Yayasan Vita Sanans adalah:

  • Tenaga Bidan             :  D-III       :  5  suster dan 1 awam
  • Tenaga Bidan :  D- I    : 1 suster
  • Tenaga Perawat          :  D-III         :  4  suster
  • Tenaga Perawat          :  SPK        : 1 suster
  • Tenaga non Kesehatan : Pramu     :  3 orang awam

Total  Jumlah tenaga : suster 11 orang; dan  awam  4 orang

Gambaran Umum ini dapat dilihat lebih rinci dalam gambaran situasi masing- masing unit.

  1. KLINIK SANTA  MARIA    PALIPI

Klinik Santa Maria Palipi sebelumnya mempunyai nama Balai Pengobatan dan Rumah Bersalin Parhorasan (Misi Katolik). Sejak tahun  2014 sudah mendapat ijin menjadi klinik. Ketenagaan dalam klinik ini terdiri dari satu orang suster bidan D-I, dua suster bidan D-III dibantu satu orang dokter honorer dari Puskesmas yang masuk 3 kali seminggu dan satu orang pramu lulusan SMA. Program pemerintah (paling lambat tahun 2019) mengharuskan setiap warga masyarakat menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional. Karena setiap unit pelayanan kesehatan baik klinik maupun rumah sakit dihimbau untuk melayani peserta BPJS. Menanggapi seruan pemerintah ini sudah dicoba untuk menjejaki pengurusan untuk menerima peserta BPJS tetapi mengalami kendala karena beberapa persyaratan belum bisa terpenuhi antara lain: tenaga dokter umum full time satu orang sebagai penanggungjawab dan part time satu orang.  Usaha penjajakan ini tetap dilakukan mengingat peluang Samosir akan menjadi daerah wisata. Untuk itu perlu menyiapkan SDM, khususnya dokter penanggungjawab dan berjejaring dengan dokter gigi, pemeriksaan laboratorium, pengelolaan limbah dan fasilitas lainnya. Para suster berusaha tetap melayani  pasien 24 jam  dengan jumlah pasien rata- rata 300 kunjungan  per bulan.  Gambaran  masyakat yang dilayani di klinik ini pada umumnya petani yang ekonominya menengah ke bawah. Kondisi ekonomi masyarakat lebih terpuruk saat kemarau panjang menjelang akhir tahun 2016. Hal- ini mempengaruhi kemampuan pasien membayar biaya pengobatan dan menjadi tantangan tersendiri bagi para suster.

Kegembiraan yang dialami  oleh para suster  dalam melakukan pelayanan adalah ketika pasien mengalami kesembuhan. Pelayanan para suster di klinik masih diminati oleh masyarakat karena pasien dapat terlayani dengan baik, ada kalanya jumlah pasien makin meningkat, bisa kerjasama sama dengan pihak puskesmas dan dokter pengawas serta yang praktek di klinik. Keprihatinan yang dialami: SDM sudah masa usia pensiun, SDM untuk klinik belum memenuhi syarat misalnya: dokter sebagai penanggungjawab dan masih kurang kerjasama sebagai tim.

Dalam menjalankan tugas melayani orang sakit para suster berusaha untuk melayani dengan ramah, tulus, penuh kasih, siap berkorban karena didasari oleh semangat dari Spiritualitas  St Vinsensius a Paulo. Para suster juga memperhatikan para pasien yang kurang mampu dan kurang mendapat  perhatian dengan mengurangi biaya pengobatan.

  1. KLINIK MARISTELLA –  LUBUK   PAKAM

Pada tahun 1970 – 2013, nama  Klinik Pratama Maristella adalah Balai Pengobatan (BP) dan Rumah Bersalin (RB) Maristella.  Pada pertengahan tahun 2014, diajukan permohonan perpanjangan izin klinik dan mengubah status dari BP/RB menjadi klinik supaya dapat melayani peserta BPJS Kesehatan.

Sehubungan dengan adanya program pemerintah yang menyelenggarakan program BPJS Kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia dan pada tahun 2019, seluruh rakyat Indonesia wajib menjadi peserta BPJS Kesehatan, maka pada bulan November 2014, Pimpinan Kongregasi KYM bersama dengan Pengurus Yayasan Vita Sanans, Klinik Pratama Maristella mengajukan permohonan kepada Pimpinan BPJS Kesehatan Cabang Lubuk Pakam, bermohon supaya Klinik Pratama Maristella diterima menjadi provider/kerjasama dengan BPJS Kesehatan Lubuk Pakam. Dalam memproses pengajuan permohonan tersebut ke BPJS Kesehatan, banyak hal dituntut pihak BPJS Kesehatan yang harus dipersiapkan dan dilaksanakan. Persyaratan dan regulasi yang harus dipenuhi dan dilaksanakan oleh Klinik Pratama Maristella termasuk perlengkapan fasilitas-fasilitas kesehatan yang memadai, pengelolaan limbah, ketenagaan medis (dokter) dan para medis (perawat dan bidan),  tenaga administrasi dan juga mengikat kerjasama dengan Klinik Dokter Gigi, drg. Juliati dan Laboratorium Gatot Subroto.

Klinik Pratama Maristella dengan segala upaya dan kerja keras menempuh hal-hal yang bersangkut dengan persyaratan-persyaratan dan regulasi BPJS Kesehatan untuk mempersiapkan semuanya sesuai dengan ketentuan-ketentuan BPJS Kesehatan, supaya Klinik Pratama Maristella bisa diterima menjadi provider/kerjasama dengan BPJS Kesehatan. Sesudah semuanya dipersiapkan dan dilengkapi fasilitas-fasilitas kesehatan yang memadai, tenaga dokter, perawat, bidan dan tenaga administrasi yang dinas full timer, serta berkolaborasi dengan Klinik Dokter Giri, drg. Juliati dan Laboratorium Gatot Subroto, maka pihak BPJS Kesehatan Cabang Lubuk Pakam mengadakan survey/credensialing ke Klinik Pratama Maristella pada bulan April 2015.

Dari hasil survey/credensialing tersebut, BPJS Kesehatan menilai bahwa Klinik Pratama Maristella layak diterima menjadi provider/kerja sama dengan BPJS Kesehatan yang dinyatakan dalam Surat Keputusan Perjanjian Kerjasama pada tanggal 01 Mei 2015 dan diperpanjang sampai bulan Desember 2016. Pada bulan Oktober 2016, Klinik Pratama Maristella  membuat permohonan perpanjangan perjanjian kerjasama dengan BPJS Kesehatan untuk tahun 2017.

Nilai-nilai Pelayanan Kesehatan yang diselenggarakan Klinik Pratama Maristella:

  • Melalui kegiatan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleh Klinik Pratama Maristella setiap hari, banyak masyarakat/pasien yang diselamatkan karena mereka memperoleh kesembuhan dan kesehatan berkat pelayanan, perawatan dan pengobatan dari Klinik Pratama Maristella.
  • Melalui kegiatan pelayanan kesehatan, kami sebagai petugas para medis semakin beriman teguh dan menyadari bahwa pasien-pasien yang kami rawat itu adalah pasien-pasien yang di dalam diri pasien itu hadir Tuhan Yesus yang sedang sakit. Dengan demikian, kami bisa melayani dan merawat pasien itu dengan tulus hati dan sukacita, tanpa pamrih sesuai dengan spiritualitas Kongregasi KYM.
  • Melalui kegiatan pelayanan kesehatan, kami bisa melayani dan merawat secara khusus orang-orang yang tidak mampu/miskin untuk mewujudkan spiritualitas St Vinsentius a Paulo dalam memperhatikan pelayanan kesehatan kepada orang-orang sakit.
  • Melalui kegiatan pelayanan kesehatan, bisa lebih banyak berkolaborasi dengan instansi-instansi lain (BPJS Kesehatan, Puskesmas, Klinik, Apotek, Rumah Sakit, dll), dan meningkatkan pengetahuan khususnya pengetahuan bidang kesehatan.

Kegembiraan yang dialami melalui pelayanan kesehatan yang diselenggarakan Klinik Maristella:

  • Berkat bantuan dan kerjasama serta relasi yang baik dengan Rumah Sakit Patar Asih, setiap hari ada dokter dari Rumah Sakit Patar Asih yang berpraktek dari jam 08.00-20.00 WIB di Klinik Maristella.
  • Klinik Maristella berelasi dan berkolaborasi dengan instansi-instansi lain yaitu: dengan klinik dokter gigi, Laboratorium Gatot Subroto, Apotek, Klinik, Puskesmas, Rumah Sakit, BPJS Kesehatan Cabang Lubuk Pakam, dan Dinas Kesehatan Kabupaten Deli Serdang.
  • Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan dalam melayani pasien-pasien lebih intensif, terkontrol dan berkualitas karena harus sesuai dengan sistem regulasi dari BPJS Kesehatan yang harus mempedomani panduan-panduan yang sudah diprogramkan oleh BPJS Kesehatan.
  • Kelengkapan pelaporan/administrasi, surat rujukan pasien, claim non kapitasi, dan kapitasi lebih akurat setiap hari karena mengikuti aturan sistem aplikasi Pcare, telegram komunikasi FKTP dan FKTL BPJS Kesehatan yaitu pelaporan dan komunikasi dengan sistem online. Komunikasi yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan lebih lancar dan cepat pelaksanaannya.
  • Dalam melayani pasien-pasien, harus mempedomani panduan-panduan yang telah tersedia di pcare BPJS Kesehatan pada sistem komputerisasi dan layanan internet.
  • Tenaga medis dan para medis yang berkecimpung melayani pasien-pasien dipacu untuk membenahi diri berkualitas, profesional dan harus mampu mengikuti sistem dan regulasi BPJS Kesehatan dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang prima.
  • Klinik Pratama Maristella menjadi Provider BPJS Kesehatan, banyak masukan dan pengetahuan bidang kesehatan untuk menambah wawasan dalam melayani pasien-pasien sesuai dengan program pemerintah yang menyelenggarakan progam BPJS Kesehatan.
  • Klinik Pratama Maristella pro aktif berpartisipasi melayani dan membantu masyarakat yang tidak mampu mandiri membayar iuran bulanan ke BPJS Kesehatan. Berkat berkolaborasi Klinik Pratama Maristella dengan RS Patar Asih, pemilik RS Patar Asih dengan sukarela membantu kelompok umat Katolik yang tidak mampu, dan membantu membayar iuran bulanan bagi sekelompok umat Katolik Paroki Gembala Baik Lubuk Pakam.
  • Jalan lalu lintas keluar-masuk dari jalan protokol ke Klinik Pratama Maristella sangat bagus sekarang ini, tidak ada lagi hambatan/kendala sesudah selesai pembangunan gereja baru, Gereja Paroki Gembala Yang Baik.
  1. BALAI PENGOBATAN – RUMAH BERSALIN ST. AGUSTINUS –  ATAMBUA

BP/RB Santo Agustinus adalah Balai pengobatan dan Rumah Bersalin kesehatan setempat yang merupakan salah satu fasilitas pelayanan kesehatan yang memiliki peran yang sangat strategis, dalam upaya mempercepat derajat kesehatan masyarakat setempat  karena memenuhi syarat diantaranya :lokasi mudah dicapai oleh masyarakat, mudah dijangkau oleh masyarakat dengan biaya tidak mahal karena di sesuaikan dengan kemampuan ekonomi masyarakat setempat, pelayanan yang baik, ramah Jenis pelayanan  yang baik yang di berikan berupa Pemeriksaan, pengobatan, tindakan medis atau non medis, yang di butuhkan oleh masing-masing pasien. Dalam pelayanan tetap bersikap belarasa, peduli tanpa membedakan – bedakan. Tujuan yang kami inginkan adalah untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan masyarakat. Sampai saat ini pelayanan Balai Pengobatan Santo Agustnus  melayani :

1.Poli Umum (konsultasi dengan dokter umum, Bidan, Rawat jalan umum, perawatan observasi selama 24 jam.

2.IGD (Pasien Emergency ,Observasi keadaan pasien sampai pasien stabil di pulangkan atau rujuk )

3.Kebidanan ,Bersalin (konsultasi kehamilan, ANC, Ibu melahirkan, Nifas)

4. Pengobatan Gratis kepada umat, jompo di paroki St.Agustinus Fatubenao pada hari HOS (Hari Orang Sakit)  sedunia. setiap tgl 11 Februari.

5.Pengobatan Murah Kepada Lansia, jompo setahun sekali di Aula Paroki.

6.Pengobatan Murah kepada umat di Paroki  Sadi Atambua tanggal 11 September  2016.  Kerja sama dengan Tentara  SATGAS.

7.Pengobatan Murah kepada umat di Stasi Dafala Paroki Wedomu.pada tanggal 23 Oktober 2016

8.Memberi Penyuluhan tentang AIDS, KUSTA kerjasama dengan Perdhaki wilayah Keuskupan Atambua

9.KPP  (Kursus Persiapan Pernikahan) memberi materi kesehatan.

Jumlah pasien perbulan tidak stabil karena pasien musiman. Pemerintah sekarang membuat program untuk menjaminkesehatan  masyarakat dengan mengunakan kartu BPJS, KIS sehingga pasien boleh memilih faskes yang di inginkannya. Untuk itu supaya BP/RB St.Agustinus masih  dalam proses mempersiapkan berbagai berkas untuk memenuhi sebagai syarat untuk mengubah status  dari Balai Pengobatan menjadi KLINIK PRATAMA. Sampai saat ini  BP/RB santo Agustinus  masih mencari tenaga analis, perawat dan  menunggu balasan surat perjanjian kerjasama dengan RSUD untuk pengelolaan sampah medis. Usaha yang kami buat agar  BP  Santo Agustinus semakin berkembang adalah: membuat kreatifitas dengan mengisi waktu yakni  membuat Rosario, Gelang tangan, meramu obat herbal/minyak buat alergi sehingga dapat membantu income buat BP/RB Santo Agustinus Fatubenao – Atambua  Belu.

*BP-RB Santo Agustinus Dengan Nilai-nilai Pelayanan sebagai berikut:

1.Dalam bekerja selalu mengadalkan Tuhan/memohon campur tangan Tuhan dalam setiap tindakkan

2.Pendekatan Kasih /berbelarasa

3.Setia,Disiplin dalam hidup,tugas.

4.Tampil dengan sederhana tapi meyakinkan pasien

5.Saling Percaya antara petugas dan pasien

6.Saling kerja sama, bertanggung jawab baik dalam tugas dan dengan teman

7.Selalu siap melayani kapanpun pasien membutuhkan bantuan/nilai pengorbanan

8.Terbuka terhadap perubahan yang ada.

9.Bekerja keras.

Hal-hal yang mengembirakan kami  di Balai Pengobatan Santo Agustinus

1.Saat ini Balai  Pengobatan Santo Agustinus Sudah mempunyai  Seorang dokter (dr.Theodorus

L.Bere Mau.)  menjadi  Penanggungjawab BP Santo Agustinus sekaligus ketua IDI di Atambua

2.Tenaga Perawat 2 orang, tenaga Bidan 2 orang, tenaga Farmasi 1 orang, Pelaksana Apoteker 1 orang dan untuk tenaga analis belum ada (sementara mencari)

3.Kami selalu siap melayani dengan sepenuh hati dan menyapa dengan kasih dan    kesaksian kami menjadi nyata banyak orang sakit yang berobat di BP Santo Agustinus  menjadi sembuh dan bangga atas kehadiran  suster KYM.(mouth to mouth)

4.Pasien masih lebih percaya dan yakin dengan pengobatan/perawatan yang di tangani     oleh suster KYM.

5.Pasien masih berminat dan berlangganan serta puas dengan pelayanan suster KYM di  BP-RB   Santo Agustinus.

6.Kami melayani orang sakit tanpa membeda-bedakan, tetapi melayani dan mengutamakan orang sakit yang menderita

KLINIK MIKAEL DILI – TIMOR LESTE

Pelayanan kesehatan adalah salah satu karya KYM di Timor .Leste yang sudah mulai sejak para suster hadir di sana sejak tahun 2003. Klinik St.Mikael berada di Jln.Bebonuk Kampung Tuty ± 200 m dari  jalan raya. Masyarakat mayoritas beragama Katolik. Merasa senang  dengan kehadiran dan  pelayanan para suster KYM yang bisa membantu dalam karya kesehatan. Pada umumnya  yang datang berobat  adalah mereka yang memiliki ekonomi menengah ke bawah, jumlah kunjungan setiap hari tidak menentu tergantung situasi (musim penyakit ) ±10 orang/hari. Para pasien yang datang berobat  dengan biaya sesuai kemampuan  dan ada yang gratis. Karena obat-obat  yang mahal, maka  kami menjalin  bekerjasama dengan apotik yang mau membantu memberi obat untuk orang yang tidak mampu membayar,  membuat obat tradisional dan melanjutkan karya  suster pendahulu karena  masih banyak yang berminat dan merasa cocok dengan obat-obat tersebut, inilah salah satu cara yang kami lakukan untuk membantu mereka yang tidak mampu membayar biaya pengobatan.

Dalam proses yang cukup panjang dan rumit  dengan peraturan pemerintah yang baru yang selalu berubah-ubah pengurusan perpanjangan izin HO  klinik St.Mikael  sudah keluar dan  terdaftar dalam pelayanan sosial (tidak bayar pajak) sejak bulan Januari 2015. Sedangkan izin usaha baru keluar tgl 09 September 2016 berlaku sampai tgl 09 September 2019. Untuk meningkatkan kesehatan yang semakin baik  dan merata, kami bekerjasama dengan puskesmas melayani imunisasi, membuat laporan bulanan kunjungan pasien ke klinik dan penyakit-penyakit yang kita temukan, merujuk pasien untuk pemeriksaan laboratorium, TBC, Hepatits, dll. Atas kerjasama yang baik dan permohonan langsung Sr.Anysia KYM  kepada Kepala Puskesmas Comoro, meminta tenaga dokter sebagai pengawas di klinik St.Mikael maka, sejak bulan Maret 2016 sudah ada dokter pengawas klinik St.Mikael  dan praktek setiap hari Senin dari jam 08-12.00.

Sampai saat ini Klinik St.Mikael masih diminati masyarakat, jumlah pengunjung dari tahun ke tahun  bertambah dengan kasus penyakit yang lebih dominan ISPA, diare dan alergi kulit. Kunjungan ibu hamil  dan yang partus menurun, karena tenaga dan obat sudah semakin lengkap di puskesmas maupun di Rumah sakit. Dari Dinas Kesehatan semakin ketat pengawasan terhadap klinik- klinik swasta dengan kehadiran toko-toko obat yang belum dapat izin, maka team dari kesehatan telah mengadakan  pemeriksaan ke klinik St.Mikael, mereka memberi catatan perlu melengkapi alat-alat penunjang kesehatan (spt; Generator, alat pemadam kebakaran) dan ke depan menyediakan tenaga farmasi, laboratorim sederhana.

Nilai-nilai Pelayanan

Pelayanan yang diberikan kepada pasien menyangkut aspek keseluruhan (Bio,  psiko, sosial, dan spiritual) melayani dengan meyadari keseluruhan aspek di atas akan dirasakan nilai-nilai baik  pasien maupun yang memberikan pelayanan, maka kami melihat nilai-nilai pelayanan sesuai dengan tindakan dan kerjasama di klink St.Mikael yang sudah berjalan selama ini. Walaupun sudah berusaha dengan kerjasama yang sudah  terlaksana kami menyadari bahwa setiap pelayanan yang di berikan belum sempurna sesuai dengan standart pelayanan kesehatan. Di bawah ini kami tuliskan nilai-nilai pelayan positif dan negatif :

Nilai Positif:

  • Kerjasama dan kolaborasi dalam pelayanan sudah terlaksana
  • Pelayanan mengutamakan keselamatan jiwa dari pada materi
  • Melayani pasien tanpa membeda-bedakan suku, agama, tingkat ekonomi dll
  • Pasien merasa senang dengan pelayanan di klinik St.Mikael (pengakuan langsung dari pasien dan keluarga)
  • Pada umumnya informasi klinik St.Mikael tahu dari pasien yang kita layani karena mereka sembuh
  • Memberikan pendidikan kesehatan bagi keluarga dan pola hidup sehat saat memberikan therapy
  • Pengetahuan dan kesadaran untuk hidup sehat semakin baik pada pasien yang datang berkunjung ke klinik kita.
  1. BALAI PENGOBATAN   ST. YUSTINUS – KUPANG

BP St. Yustinus beralamat di Jln. Ratu Jelita Belakang Depot Tanjung, Kelapa Lima KUPANG-NTT. Saat ini ditanggungjawabi oleh Sr. Editha Nainggolan KYM, dibantu oleh 2 anggota komunitas yang sedang studi yaitu : Sr Magdalena dan Sr. Rita

Adapun kegiatan di BP St. Yustinus adalah :

  • Melayani pengobatan dasar & pelayanan umum dengan system rawat jalan
  • Pemeriksaan ibu hamil ( ANC )
  • Pemeriksaan Nifas ( KIA )
  • Pelayanan KBA
  • Konsultasi untuk mendapatkan keturunan
  • Pemeriksaan gula darah, asam urat & cholesterol
  • Pemeriksaan darah malaria
  • Kunjungan rumah

Sejauh pengalaman kami, karya pelayanan kesehatan di BP St. Yustinus masih dicari dan diminati banyak orang, walaupun tidak bisa dipungkiri ada kalanya pasien berkurang karena jarak BP dengan rumah sakit kota milik pemerintah cukup dekat kurang lebih 3 – 5 menit dengan roda 2 atau 4.

Pasien kebanyakan datang dari luar daerah atau luar lingkungan. Mereka senang merasakan pelayanan yang diberikan karena kita berusaha membuat yang terbaik dan tidak menjalani proses pengobatan yang terlalu lama. Pasien juga merasakan pelayanan yang tulus dan percaya akan memperoleh kesembuhan karena obat  – obat yang diberikan sudah didoakan. Pasien yang datang cukup terbuka, senang karena merasa didengarkan. Pengobatan yang diberikan tidak hanya terbatas pada obat – obatan saja, tetapi juga dengan penyuluhan secara perorangan, sehingga pasien mengerti dengan keadaan/penyakitkan.

  1. Nilai – nilai pelayanan

Para pasien adalah tanda kehadiran Tuhan sendiri yang kami layani dalam diri orang kecil dan miskin. Maka ada nilai pelayanan yang kami rasakan juga dialami oleh pasien yaitu :

  • Mereka merasa dicintai
  • Dihargai
  • Diterima
  • Penyembuhan & keselamatan
  • Percaya akan campur tangan Tuhan

Kami sebagai petugas kesehatan merasa senang karena orang – orang yang kami layani boleh mengalami kesembuhan, karena itu kami berusaha memberikan pelayanan yang terbaik untuk pasien.

  • Berusaha melayani dengan hati yang tulus
  • Berusaha memberi diri tanpa membeda – bedakan pelayanan
  • Berusaha memberi pelayanan berupa pendidikan/penjelasan dengan sabar kepada pasien & keluarga, sehingga mereka paham tentang keadaannya dan pentingnya menjaga kesehatan
  • Adanya kerjasama yang baik dengan pasien dan keluarganya

Kegembiraan :

  • Kami merasa senang bila pasien yang layani cepat mengalami kesembuhan.
  • Boleh melayani Tuhan dalam diri sesama
  • Pelayanan kita masih diminati atau dirindukan
  • Masyarakat setempat mendukung
  • Ada kerjasama yang baik

BP  – RB  ANNA   KURIK- MERAUKE

BP/RB St Anna Kurik terletak di desa kurik kecamatan kurik ≤ 1,5 km dari Puskesmas Kurik. BP/RB St Anna letaknya strategis di pinggir jalan raya umum sehingga mudah di jangkau oleh siapa saja.

BP/BP St Anna Kurik sampai saat ini masih diminati oleh masyarakat yakni dari 2 wilayah Puskesmas yaitu Puskesmas Kurik dan Puskesmas Kumbe, dimana masyarakat lebih yakin dengan pelayanan di unit-unit swasta dari pada di Puskesmas sendiri. Oleh sebab itu jumlah pasien masih meningkat terhitung sejak Januari. Pasien yang datang berobat mayoritas suku Jawa, Kei, Papua dengan jam kunjungan yang tidak menentu sehingga harus selalu stanby. Pasien bertambah walau bertambahnya hanya sedikit tapi patut disyukuri bahwa masyarakat masih lebih percaya pada unit-unit swasta. Pasien yang berkunjung mempunyai tingkat ekonomi yang berbeda-beda yakni kelas terendah, menengah keatas, dengan demikian tentu kelas menengah ke atas bayar sesuai dengan harga obat, jasa tidak dihitung, dan kelas bawah ini pada umumnya tidak bayar obat maupun jasa, syukur kalau dibayar walaupun hanya sedikit lima ribu atau sepuluh ribu rupiah.

Terhitung sejak bulan September 2015, BP/RB sudah terdaftar sebagai FasKes menerima BPJS sampai saat ini jumlah pasien BPJS pun bertambah tetapi belum maksimal. Karena kuota pasien yang masih kurang maka upaya yang kami lakukan adalah memberikan penjelasan dan memotivasi pasien terutama penduduk asli untuk mengurus BPJS atau pasien lain untuk mengalihkan faskes dari Puskesmas ke St Anna bila mereka berminat.

BPJS menjadi salah satu topik pembicaraan dalam pertemuan Perdhaki di Jakarta dan saat MONEV di Jayapura: Topik yang dibahas disana adalah bahwa di ERA JKN ini semua masyarakat akan dan harus mempunyai kartu BPJS tidak terkecuali maka pemerintah memberikan kesempatan selama dalam waktu 3 tahun kedepan yaitu mulai dari 2016-2019 diharapkan semua unit pelayanan sudah terakreditasi baik swasta maupun pemerintah. Maka dipikirkan untuk mengurus segala perijinan yang berkaitan dengan unit pelayanan yakni perbaikan fisik dan perbaiki  personalia, yakni harus ada dokter penanggungjawab, dokter gigi, bidan, perawat, analis, apoteker/farmasi, adminstrasi.

Untuk pemantapan pelayanan kesehatan di unit kita, membantu program Perdhaki dan program pemerintah tentang pemberantasan malaria di daerah Papua, maka Perdhaki  memberikan satu unit Mikroskop dan bahan-bahan pemeriksaan yang bersangkutan dan mengenai obat malaria adanya  kerjasama kita, Perdhaki dengan Dinkes sehingga setiap awal bulan kita mengambil obat di Dinas Kesehatan. Dan obat-obatan lain untuk masyarakat yang tidak mampu diambil (minta) dari Puskesmas namun akhir-akhir ini tidak sesuai dengan permintaan dibanding dengan tahun lalu karena pergantian personalia.

  • Kriteria Personalia yang memenuhi Persyaratan sebagai klinik :
1 Dokter Penanggungjawab 1 orang
2 Dokter  gigi 1 orang
3 Bidan 2 orang  atau  lebih
4 Perawat 2 orang  atau  lebih
5 Analis 2 orang
6 Apoteker / Farmasi 1 orang
7 Administrasi 1 orang
8 Cleaning servis 1 orang

Nilai-nilai Pelayanan

Pada dasarnya dan pada umumnya para suster yang melayani di BP/RB St Anna memiliki semangat yang tinggi kerjasama yang baik untuk melayani para pasien yang datang berobat selalu memberikan salam dan senyum dengan tidak membedakan suku atau agama. Disinilah kami ditantang untuk belajar: sabar, setia, teliti, menghargai, bertanggungjawab, tidak memilih-milih.

Kegembiraan:

  • Bersyukur karena Tuhan masih memberikan kesehatan yang baik untuk melayani
  • Bersyukur bisa kerjasama dengan instansi terkait; Puskesmas, Dinas Kesehatan dan Perdhaki
  • Bersyukur karena pasien bertambah
  • Bisa kerjasama yang baik di unit pelayanan

Seperti Yesus yang mewartakan Injil dan Kerajaan Allah, Ia berkeliling sambil berbuat baik, menyembuhkan orang sakit, memberi makan orang lapar dan haus, mengusir setan dan roh jahat lainnya, kehadiran karya pelayanan Suster KYM diharapkan mampu melayani orang-orang sakit fisik secara khusus dan menyembuhkan mereka yang membutuhkan bantuan secara umum. Banyak kendala yang dihadapi terutama peraturan pemerintah dengan program BPJS cukup mempengaruhi tumbuh kembangnya karya pelayanan kesehatan yang bernaung di bawah Yayasan Vita Sanans. Semoga Allah sendiri yang berkarya menyembuhkan umatNya dan kehadiran Suster-suster KYM menjadi berkat yang membawa kehidupan bagi semua orang.