Rumah Retret

Pada zaman yangs semakin canggih dan segala informasi diperoleh dengan sangat mudah, dan tingginya dinamikan kehidupan saat ini, manusia seolah mesin yang terus dikendalikan oleh hasrat untuk memperoleh kebahagiaan. kebahagiaan dihitung dari nilai mata uang sehingga ada banyak orang yang bekerja setengah mati demi mendapat uang. sampai kapanpun, kita tidak akan menemukan titik puncak sebuah kebutuhan. dunia yang serba canggih ini setiap saat menawarkan kemudahan-kemudahan. tentu sangat berlaku hukum alam yakni siapa punya uang dia punya semakin banyak kesempatan dan kemudahan. Setelah memperoleh fasilitas ini, juga akan ada keingiann untuk memperoleh keinginan lainnya. Setelah berlibur ke satu negara, tahun depan masih akan berlibur ke negara lain.Tak kalah juga dengan alat komunikasi saat ini. segala moment mesti mendapat kesempatan untuk diabadikan. Rutinitas pekerjaan dan aktivitas seakan jarum jam yang tidak pernah berhenti. Mungkin kalau ada pil yang bisa membuat manusia tetap segar, kuat dan stamina tetap terjaga sehingga tidak membutuhkan istirahat, mungkin banyak orang akan mengonsumsi pil tersebut.
Namun, benarkan manusia merasa bahagia dengan semua itu? Jawabannya tidak. Manusia dari dasar hatinya yang terdalam membutuhkannya yang namanya waktu tenang, waktu hening,saat dimana ia bisa dengan tenang mendengarkan suara hatinya. Bagaimana manusia bisa menyelaraskan antara kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohaninya?
Pada zaman sekarang ini, banyak keluarga yang punya kesadaran untuk menikmati kesempatan bersama dengan keluarga atau kesempatan mengalami saat henign dalam Tuhan. dari lubuk hatinya yang terdalam, mereka membutuhkan saat untuks endiri untuk mengalami kesatuan dengan Tuhan. mereke membutuhkan tempat hening, tenang dan nyaman jauh dari hiruk pikuk kegiatan setiap hari.
Jauh sebelum hal ini terjadi, para suster KYM telah memikirkan suatu pelayanan dimana seseorang dapat mengalami kesatuan dengan Tuhan. Para suster memikirkan bagaimana orang -orang muda sebagai generasi bangsa ini dapat mengalami pembinaan secara rohani. Memang saat itu, pemikiran sangat sederhana yakni para orang muda yang dididik di sekolah milik Kongregasi mendapat kegiatan sirmaan rohani seperti rekoleksi/retret. Maka sejak tahun 1992, dibangun rumah retret yang disebut dengan Raumah Retret Samadi St Vinsensius (RRSV). Gedung dibangun bertahap mulai dari Ruang tidur, aula, ruang makan/refter, dan Kapel/ruang ibadat. Dalam perkembangan selanjutnya, jumlah murid bertambah dan tamu yang bertamu ke rumah retret juga semakin bertambahn. Selain jumlah yang bertambah juga kelompok/organisasi yang hendak menimba kekuatan rohani di tempat ini juga semakin variatif.

Pada Tahun 2017, Rumah retret merayakan HUT ke-25 Tahun hadir melayani banyak orang untuk mengalami kasih Tuhan. Tidak hanya tamu yang secara  berganti datang mengunjungi rumah retret tetapi juga para suster yang melayani di tempat ini juga silih berganti. Semoga oase rohanimu tidak akan pernah kering. Semoga Tuhan selalu mengisinya dengan hujan rahamt agar semakin banyak orang mengalami rahmat di tengah dunia yang  meninggalkan ketenangan dan keheningan,

(Foto: Kolam Renang)

(Foto: Ruang Doa/Kapel)

(Foto: Ruang Tidur)

(Foto: Ruang makan)

(Foto: Taman utama)

(Foto: Unit Pembina dan Sekretariat)